perih

~ PERIH ~

DI KUTIP DARI KISAH NYATA DAN DIMODIFIKASI SEDIKIT.

TOKOH UTAMA  : ~PUTRI JESI, DAN TOMTOM

TOKOH PEMBANTU : ~ORANG TUA JESI, TEMAN SOSMED DAN PELAYAN KEDAI KOPI.

 

*Nama Ku Putri Jesi*

hembusan angin menggerakkan segala sesuatu yang bersentuhan langsung dengannya, seakan seperti hidup tapi tak nampak hanya kehadiran semu yang bisa dirasakan.suasana disore hari, dedaunan berguguran dan suasana sangat cocok dengan situasi yang dirasakan oleh seorang gadis yang sedang duduk sambil menulis dibawah pohon dekat pinggiran danau yang cukup jauh dari tempat tinggalnya. ia adalah putri jesi dan panggilan sehari-harinya jesi, sekarang dia sedang menempuh pendidikan di universitas yang berada di wilayah pontianak.dia selalu pergi ke danau yang dinamakannya danau hampah ketika suasana hatinya tidak karuan,jesi selalu ingin sendirian. usianya sekarang 24 tahun,memiliki postur tubuh kecil dan rambut bergelombang sebahu sehingga membuat dia terasa imut (menurut dia sendiri), hobinya suka berkhayal terlalu tinggi,baperan dan yang paling tepat dia adalah jomset ( jomblo setia )...hahahaha. Dia adalah anak bungsu memiliki 2 saudara.  

tampilannya yang lebih dominan seperti laki-laki, dan membuat dia sering dipanggil bencong oleh orang-orang disekitarnya. jesi selalu masa bodoh dengan anggapan orang tentang penampilannya, menurutnya dia sangat nyaman dengan penampilannya sekarang, buat apa ribet menjadi orang lain jika dengan penampilan sekarang membuat nyaman "omelan dalam hatinya".

dia juga suka sama anak-anak kecil, menurut dia dengan memberikan candaan/gurauan yang membuat anak-anak tersebut tertawa akan berdampak baik untuk tumbuh kembang anak-anak tersebut. (lagi-lagi dia berkhayal seolah-olah dia mempunyai buah hati dengan pujaan hatinya yang tidak nyata, hahaha).

cuaca semakin gelap,dan jesi pun beranjak dari tempatnya, sebenarnya dia berlama-lama didanau itu dia berharap ada seorang cowok tampan yang menghampirinya seperti di drama korea gitu, tapi lagi-lagi semua itu hanyalah sebuah harapan atau impian kosong, sadis.

***